BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Informasi adalah salah satu kata kunci pada
zaman ini. Semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga
dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.
Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi, komputer dan teknologinya adalah
salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai
bidang, kalangan dan usia selalu kita jumpai sekarang ini. Kebutuhan akan
informasi dan penggunaan komputer yang semakin banyak mendorong terbentuknya
sebuah jaringan komputer yang mampu melayani kebutuhan tertentu. Dengan adanya
jaringan komputer, pengelolaan informasi dapat berlangsung lebih baik lagi.
Berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan informasi yang harus dan bisa diolah,
sehingga kebutuhan kegunaan beberapa jaringan komputer bersama-sama semakin
diperlukan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi adalah instansi pemerintah di bawah naungan Badan Penelitian dan
Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral. Berbicara mengenai penelitian,
maka tidak akan lepas kaitannya dengan adanya pengolahan data untuk memperoleh
informasi yang akurat.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi dijadikan sebagai tempat penelitian dan pengolahan data. Salah satu
masalah yang dialami dalam mengelola data khususnya pada bagian informasi yang
bertindak sebagai penyedia data yang erat kaitannya dengan urusan pemetaan.
Selama ini Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi melakukan pengumpulan data dan pembuatan laporan
menggunakan sistem komputerisasi yang belum mendukung pengolahan data secara
optimal dalam segi efektifitas waktu, maka dari itu para staff laboratorium di
Bagian Program dan Informasi telah memberikan pendapatnya mengenai sistem
informasi yang akan dibuat (kuesioner terlampir).
Hasilnya sebagai berikut :
- 100% responden menyatakan bahwa sistem yang berjalan saat ini cukup lambat.
- 40% responden menyatakan bahwa sistem yang berjalan saat ini kurang lengkap dan 60% responden yang menyatakan cukup lengkap.
- 60% responden menyatakan bahwa sistem informasi mengenai geomorfologi Samarinda sangat perlu untuk dibuat.
- 80% respponden menyatakan bahwa sistem informasi ini sangat membantu untuk mempermudah pekerjaan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Dari kesimpulan diatas, maka akan
dibangun suatu sistem informasi yang dapat membantu dalam hal keterlambatan,
kelengkapan, keakuratan serta kecepatan dalam memperoleh data dan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi melalui Kepala Bidang Program dan Informasi
telah mengizinkan dan bersedia membantu melalui surat No. 056/69.05/BLG/2005 (surat
izin terlampir) untuk membangun sebuah sistem informasi yang terkomputerisasi
sehingga informasi mengenai geomorfologi Samarinda bisa dengan cepat diberikan.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian singkat dari
latar belakang di atas maka masalah yang akan dibahas diidentifikasikan sebagai
berikut : ”Bagaimana membangun suatu informasi mengenai goemorfologi kota Samarinda sesuai
dengan kebutuhan”
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari Tugas Akhir di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi adalah membangun sistem informasi mengenai
geomorfologi di Samarinda.
Sedangkan tujuan dari Tugas Akhir
di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi adalah membantu memecahkan masalah
yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi dalam hal pemberian
informasi mengenai geomorfologi Samarinda secara cepat dan akurat.
I.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dapat
dilakukan secara terinci dan terarah maka dibuat batasan masalah dengan maksud
untuk mempermudah identifikasi dan pemahaman terhadap sistemnya.
Batasan-batasan masalah yang akan dibahas antara lain :
1.
Mengolah data geomorfologi di Samarinda untuk proses
masukan, pencarian, menghapus, mengubah dan memilih bentuk permukaan daerah
Samarinda yang dapat dilakukan secara otomatis juga proses keluaran ke monitor.
2.
Sistem ini ditujukan untuk di lingkungan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, terutama Kepala Laboratorium bagian
Program dan Informasi beserta para stafnya.
3.
Program aplikasi ini diimplementasikan dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic Ver. 6.0.
4. Program aplikasi ini menggunakan Map
Info 7.0
5.
Database yang digunakan adalah Microsoft Access.
6. Aplikasi ini dirancang untuk
berjalan diatas sistem operasi Microsoft Windows 98, 2000 atau XP.
7. Aplikasi ini dirancang untuk dapat
berjalan diatas perangkat keras dengan spesifikasi minimal kartu VGA 16 Mb,
memori (ram) 64 Mb, harddisk 10 Gb.
I.5 Metode Penelitian
Dalam penelitian perangkat lunak ini, digunakan
metoda pengembangan waterfalls (Pressman,
2002). Adapun skema dari metode pengembangan perangkat lunak ini dapat dilihat
dari skema berikut ini :
Gambar I.1
Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Model
Waterfall
Pada metoda pengembangan
waterfalls terdapat beberapa tahapan (proses) yaitu:
1.
Rekayasa Sistem (System engineering)
Merupakan tahap awal dalam pembangunan perangkat lunak, yang dimulai
dengan menetapkan segala hal yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode deskriptif yaitu metode yang membandingkan data yang ada
di lapangan dengan teori-teori yang berlaku, menyajikan dan menganalisa data
sehingga bisa memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai masalah yang
dihadapi dengan cara berikut ini :
a.
Studi kepustakaan, yaitu melakukan pengumpulan data dengan
memanfaatkan buku-buku dan bahan bacaan
lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b.
Studi perangkat lunak, yaitu
melakukan penelitian terhadap perangkat lunak yang diperlukan untuk
mengintegrasikan konsep perancangan, sehingga dapat mendukung aplikasi yang
dirancang.
c.
Studi lapangan, yaitu
mengadakan penelitian secara langsung terhadap objek yang teliti, termasuk
wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2.
Analisis
Analisis merupakan tahap analisa terhadap hal-hal yang diperlukan dalam
pembangunan perangkat lunak yang terdiri dari :
-
Analisis deskripsi objek data
melalui Entity Relationship Diagram
(ER – Diagram),
-
Analisis spesifikasi proses
melalui Flow Map, Diagram Konteks dan
Data Flow Diagram (DFD),
-
Analisis
perangkat lunak yang digunakan dalam sistem informasi geografis geomorfologi
Samarinda,
-
Analisis
perangkat keras yang digunakan dalam sistem informasi geografis geomorfologi
Samarinda,
-
Analisis
user yang akan menggunakan sistem informasi geografis geomorfologi Samarinda.
3.
Perancangan (design)
Perancangan merupakan tahap penerjemahan dari keperluan data atau
penggambaran perangkat lunak yang akan dibangun. Pada
tahap perancangan ini terdiri:
-
Perancangan
arsitektur yang menentukan hubungan di antara elemen-elemen struktur utama dari
program dengan bantuan Data Flow Diagram
(DFD),
-
Perancangan
interface yang menggambarkan
bagaimana aplikasi berinteraksi dengan dirinya sendiri, dengan sistem yang
berintegrasi dan dengan user yang menggunakannya dengan bantuan Data Flow Diagram.
4.
Pengkodean (coding)
Pada tahap ini dilakukan proses
menerjemahkan dari keperluan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang
kedalam bahasa pemrograman komputer. Pada pembuatan sistem informasi geografis geomorfologi Samarinda ini proses coding
menggunakan Visual Basic, Mapinfodan Access.
5.
Pengujian (testing)
Setelah program selesai dibuat, maka tahap
berikutnya adalah uji coba terhadap program tersebut. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk memastikan sistem berjalan
sesuai dengan yang diinginkan sebelumnya.
6.
Pemeliharaan (maintenance)
Tahap ini merupakan tahap akhir dimana
perangkat lunak yang sudah selesai dan dapat mengalami perubahan atau
penambahan sesuai dengan permintaan pengguna.
0 komentar:
Posting Komentar