BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disadari atau tidak, menurunnya kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Di sinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri.
Faktor potensi anak yang tak kalah pentingnya adalah minat belajar anak-anak yang kurang memiliki minat dalam belajar, maka akan menunjang suatu sikap dan prilaku yang membias dari anak normal lainnya. Misalnya saja anak sering membolos, tidak antusias dalam belajar, sering membuat kegundahan dalam kelas, pessimis, agresif dan sering memberontak. Hal semacam ini akan teraplikasikan pada pencapaian tujuan pembelajaran yang menurun atau prestasinya menurun.
Olehnya itu, penulis berinisiatif untuk mengkaji lebih mendalam melalui kegiatan penelitian ini yang erat kaitannya dengan masalah minat dan perhatian belajar anak, dalam mempelajari mata pelajaran IPA-Biologi yang akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap prestasi yang dicapainya.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas, maka penulis membatasi diri untuk mengkaji variabel-variabel yang ada dalam bentuk rumusan masalah yang menjadi fokus perhatian dan penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang penulis maksudkan adalah:
1. Bagaimanakah tingkat minat dan perhatian belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA-Biologi pada SDN Labuang Baji I Makassar.
2. Bagaimanakah tingkat prestasi belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA-Biologi pada pada SDN Labuang Baji I Makassar.
3. Bagaimanakah hubungan antara minat dan perhatian dengan prestasi belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA-Biologi SDN Labuang Baji I Makassar.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkat minat dan perhatian belajar siswa mata pelajaran IPA-Biologi pada SDN Labuang Baji I Makassar.
2. Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA-Biologi pada SDN Labuang Baji I Makassar.
3.Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara minat dan perhatian belajar dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh melalui penelitian ini antara lain:
1. Dengan mengetahui tingkat minat dan perhatian belajar siswa menjadi sumber informasi bagi seorang guru untuk lebih menumbuh-kembangkan minat belajar siswanya.
2. Dengan mengetahui tingkat minat dan perhatian belajar siswa menjadi sumber iklim yang kondusif agar anak secara leluasa dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya.
3. Diharapkan semua dapat lembaga yang terkait dalam bidang pendidikan agar dapat memperbaiki sistem yang ada supaya anak dapat mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
4. Sebagai salah satu bahan referensi bacaan yang dapat dijadikan sumber informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan ilmu pengertahuan dan teknologi pada umumnya dan penelitian pada khususnya.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah dan pengkajian terhadap literatur yang relevan, maka ditarik suatu hipotesis, dimana hal ini dimaksudkan sebagai pengarah, pedoman dan tuntunan dalam pelaksanan pengumpulan maupun pengolahan data penelitian, baik data di lapangan maupun data melalui literatur. Adapun hipotesis yang dimaksud adalah: “Terdapat hubungan yang signifikan antara minat dan perhatian dengan prestasi belajar IPA-Biologi siswa SDN Labuang Baji I Makassar”.
Selasa, 27 November 2012
HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN PERHATIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SDN LABUANG BAJI I MAKASSAR
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTP NEGERI 7 MAKASSAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendekatan
belajar, strategi belajar, kiat melaksanakan pendekatan serta metode belajar
termasuk faktor-faktor yang turut menentukan tingkat efisiensi dan keberhasilan
siswa. Seorang siswa memiliki kemampuan ranahcipta (kognitif) yang lebih tinggi
dari teman-temannya ternyata hanya mampu mencapai hasil yang sama dengan apa
yang dicapai oleh teman-temannya, bahkan bukan hal yang mustahil jika suatu
saat siswa yang cerdas tersebut mengalami kemerosotan prestatsi ke yang lebih
rendah dari pada prestasi yang dicapai oleh temannya yang berkapasitas
rata-rata (Muhibbin Syah).
Jika
dilihat dari aspek kualitas maupun kuantitas penyelengaraan pendidikan sampai
saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha
pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani
secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas
terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila
masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju
sekalipun.
Sungguhpun
demikian pemerintah, dalam hal ini Depdiknas telah melakukan berbagai upaya
dalam mengatasi segala masalah pendidikan. Upaya tersebut hampir mencakup semua
komponen pendidikan. Misalnya pembaharuan kurikulum, pembaharuan proses belajar
mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan buku pelajaran, pengadaan dan
penyempurnaan sarana dan prasarana belajar, penyempurnaan sistem penilaian,
penataan organisasi dan manajemen pendidikan, dan berbagai usaha yang mengarah
pada pencapaian hasil pengajaran/pendidikan secara maksimal.
Mengingat
pendidikan selalu berkenan dengan upaya pembinaan manusia, maka keberhasilan
pendidikan sangat bergantung pada manusianya (Nana Sudjana, 1989). Unsur
manusia yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan pesrta
didik. Dalam hal ini guru dituntut bagaimana ia menjadi tenaga pengajar dan
pendidik yang profesional. Di lain pihak peserta didik harus sadar bahwa
pendidikan sangat menentukan kemajuan peradaban manusia.
Mewujudkan
proses kegiatan pendidikan dan pengajaran, maka unsur yang terpenting antara
lain adalah; bagaimana guru dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam
belajar, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil
belajar secara optimal. Mengajar dapat merangsang dan membimbing dengan
berbagai pendekatan, dimana setiap pendekatan dapat mengarah pada pencapai
tuain belajar yang berbeda. Tetapi apapun subyeknya mengajar pada hakekatnya
adalah menolong siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan sikap serta
ide dan apresiasi yang mengarah pada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan
siswa.
Berdasar
dari uraian-uraian tersebut di atas, tampaknya masalah pendidikan yang banyak
diragukan orang bisa diselesaikan dengan baik. Hal mana semua unsur yang
berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal diperhatikan. Hanya
saja kenyataan menunjukan, bahwa setiap kali evaluasi pengajaran dilakukan
seringkali hasilnya tidak memuaskan, termasuk dalam pengajaran IPA-Biologi
umumnya. Tentu saja banyak faktor yang berpengaruh, di antaranya adalah minat
belajar siswa terhadap pelajaran yang dimaksud, pantas untuk dipertanyakan. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi dkk, (1998) bahwa bilamana tidak
ada minat seseorang terhadap suatu pelajaran, akan timbul kesulitan dalam
belajarnya.
B. Rumusan Masalah
Untuk
memudahkan penulis dalam pelaksanaan penelitian di lapangan serta dalam
pengolahan hasil penelitian, maka dengan berdasar pada uraian latar belakang
tersebut di atas, penulis menganggap penting untuk membuat rumusan masalah dan
menentukan objek penelitian yang antara lain, yakni terhadap masalah:
1. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa
SLTP Negeri 7 terhadap hasil belajar Biologi ?
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
minat belajar siswa SLTP Negeri 7 terhadap hasil belajar Biologi ?
C. Tujuan Penelitian
Secara
khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar
siswa SLTP Negeri 7 terhadap hasil belajar Biologi ?
2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi
minat belajar siswa SLTP Negeri 7 terhadap hasil belajar Biologi ?.
D.
Manfaat Penelitian
Dalam
penelitian ini, penulis mengharapkan mendapat manfaat yang sangat urgen dalam
penerapannya di lapangan yang sesungguhnya, terutama pada SLTP Negeri 7.
Beberapa manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini antara lain :
1. Hasil yang dicapai dalam penelitian
tersebut, diharapkan sebagai bahan masukan bagi insan yang berkecimpung dalam
dunia pendidikan, bahwa penumbuhan minat belajar adalah prasyarat mutlak dalam
pencapaian hasil belajar maksimal, termasuk di dalamnya prestasi atau belajar
mata pelajaran Biologi
2. Hasil penelitian tersebut juga
diharapkan menjadi landasan atau pegangan bagi para guru, khususnya guru
Biologi di SLTP Negeri 7, bahwa
pemilihan pendekatan/ metode dalam belajar Biologi perlu memperhatikan minat
siswa, sebab dengan minat siswa yang kuat akan sangat mempengaruhi prestasi
belajar mereka..
3. Hasil penelitian tersebut diharapkan sebagai
bahan informasi dasar tentang pengaruh minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran Biologi, khususnya pada siswa SLTP Negeri 7, sehingga dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi guru mata pelajaran Biologi khususnya dalam
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang akan dilakukan, yang pada
akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran
Biologi.
EFEKTIVITAS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD INPRES PAJJAI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan
merupakan masalah yang cukup kompleks, karena terkait dengan masalah kuantitas,
masalah kualitas, masalah relevansi dan masalah efektivitas. Masalah kuantitas
timbulsebagai akibat hubungan antara pertumbuhan sistem pendidikan dan
pertumbuhan penduduk.
Masalah kualitas
adalah masalah bagaimana meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Masalah
kualitas pendidikan merupakan masalah yang cukup serius di dalam rangka
kelangsungan hidup brbangsa dan bernegara, dakam konteks hubungan bangsa dengan
beradapan dunia. Penanganan masalah aspek kualitas berhubungan erat dengan
penanganan aspek kuantitas, oleh karenannya perlu ada keseimbangan antara
keduanya.
Masalah relevansi
timbul dari hubungan antara sistem pendidikan dan pembangunan nasional, dan
harapan masyarakat tentang peningkatan output pendidikan. Masalah efektivitas
merupakan masalah kemampuan pelaksanaan pendidikan. Sedangkan masalah efisiensi
pada hakekatnya juga merupakan masalah pengelolaan pendidikan.
Sehubungan dengan
aspek permasalahan aspek di atas pemerintah telah banyak melakukan serangkaian
kegiatan secara terus menerus melalui tahapan pembangunan di bidang pendidikan.
Kesemunya diarahkan pada pencapaian peningkatan mutu pendidikan atau menyangkut
aspek kualitas pendidikan.
Berdasarkan uraian
di atas, maka pembangunan pendidikan sekarang harus mengalami perubahan.
Misalnya penyampaian pelajaran tidaklah cukup dengan mengutarakan secara
tulisan saja. Ini berarti bahwa sistem intruksional menghendaki para pengajar
berusaha menjadikan keterlibatan mental maupun fisik siswa dalam proses
pengajaran. Sehingga pengajaran yang efektif dan berhasil guna dapat tercapai
untuk menunjang pencapaian tujuan. Hal ini menuntut pihak pengajar sedapat mungkin
mencari pola organisasi pengajaran yang tepat sebagai alternatif yang sesuai
dengan karakteristik materi yang diajarkan. Salah satu acuannya adalah analisis
materi atau strukturisasi konsep.
Untuk
mewujudkan harapan tersebut di atas, perlu dilakukan pembaharuan pendidikan
yang dituangkan dalam berbagai program pembaharuan pendidikan. Misalnya
perubahan kurikulum, pemberdayaan guru-guru bidang studi melalui penataran,
pengadaan buku-buku paket serta pemilihan metode dan pendekatan pengajaran yang
tepat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah penggunaan pendekatan keterampilan
proses dalam pengajaran IPA berpengaruh atau efektif terhadap prestasi belajar
siswa Sekolah Dasar Inpres Pajjai Makassar khususnya mata pelajaran IPA ”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan penelitian
yakni untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam
pengajaran IPA berpengaruh atau efektif terhadap prestasi belajar siswa Sekolah
Dasar Inpres Pajjai Makassar khususnya mata pelajaran IPA.
2. Manfaat
Penelitian
Secara umum diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peserta didik, pendidik, lembaga pendidikan dalam meningktakan kualitas
pendidikan. Secara khusus penelitian ini diharapkan memberikan informasi
tentang bagaimana pengaruh pendekatan keterampilan proses dalam pengajaran IPA
yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan melakukan
pengajaran IPA di Sekolah Dasar.
D. Variabel dan
Definisi Operasional.
Agar dapat dipahami arah dan tujuan penelitian ini, dipandang
perlu memberikan gambaran tentang variabel penelitian yang sekaligus sebagai
batasan operasional.
1. Pendekatan
Keterampilan proses
Yang dimaksudkan di sini adalah pendekatan dalam melakukan
keinginan pengajaran IPA yang menekankan pada keterampilan mengamati,
mengumpulkan data, menemukan persamaan dan perbedaan materi yang dikaji. Pada
gilirannya diharapkan siswa dalam belajarnya menggunakan pengetahuan atau
perolehnya.
2. Prestasi
Belajar IPA
Prestasi belajar yang dimaksud di sini adalah hasil perolehan
siswa setelah dilakukan testing terhadap materi yang telah diajarkan dengan
pendekatan keterampilan proses.
E. Hipotesis Penelitian
Untuk
memberikan arah terhadap kesimpulan yang hendak dicapai, maka perlu dirumuskan
hipotesis, sebagai berikut : Penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam
pengajaran IPA berpengaruh secara efektif terhadap prestasi belajar siswa
Sekolah Dasar Inpres Pajjai Makassar, khususnya mata pelajaran IPA.
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS SETIAP AKHIR PERTEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V PADA SD INPRES BUTTATIANANG I MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep mengenai pendidikan yang dikembangkan saat ini, merupakan
rangkaian upaya manusia Indonesia untuk meningkatkan sumber daya yang
akhir-akhir ini santer diperbincangkan sehubungan dengan peningkatan sumber daya
manusia pembangunan.
Pelaksanaan proses pendidikan dan pengajaran yang diterapkan di seluruh
tanah air, sudah tentu tidak terlepas tuntutan zaman dan kebutuhan pendidikan
yang cenderung melibatkan seluruh strata sistem kemasyarakatan dalam suatu
proses interaksi dan komunikasi yang berimbang sebagai penjabaran operasional
fungsi dan strategi bagi dunia pendidikan. Mulai dari jenjang pendidikan dasar
sampai pendidikan tinggi.
Rumusan mengenai sasaran yang ingin dicapai dalam pelaksanaan proses
pendidikan dan pengajaran senantiasa mengacu pada tujuan pendidikan nasional
yang telah dirumuskan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional serta telah ditetepkan dalam Garis-Garis Besar
Haluan Negara Republik Indonesia dengan ketetapan MPR Nomor II/ MPR/1993,
bidang pendidikan bahwa “Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Pendidikan
nasional juga harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cita tanah
air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran
pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan, serta berorientasi
masa depan”.
Untuk merealisasikan kerangka dasar pendidikan seperti yang telah
dipaparkan di atas, tentunya diperlukan upaya maksimal dari berbagai pihak,
dalam melihat tugas dan tanggung jawab pendidikan itu, tanpa harus terikat
dengan kondisi formal pendidikan semata.
Kiranya perlu dipahami bahwa indikator keberhasilan suatu proses
pendidikan dan pengajaran tentunya tidak hanya terbatas pada sederetan
angka-angka prestasi belajar, akan tetapi harus terkait dengan kemampuan
seseorang anak didik merefleksikan program belajarnya dalam bentuk aplikasi
sikap positif melalui serangkaian aktivitas yang selektif dan efektif. Dalam
prestasi yang demikian itu, maka kita dapat memahami bahwa aspek nilai yang
ditransfer dalam dunia pendidikan dan pengajaran harus selalu terkait dengan
unsur pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diproyeksikan melalui kurikulum
dan silabus pengajaran, untuk selanjutnya dioperasionalisasikan melalui
kegiatan pengajaran. Diukur dengan menggunakan instrumen test yang tepat.
Kenyataan empiris proses pendidikan dan pengajaran yang dikembangkan
berbagai lembaga pendidikan menunjukkan bahwa penerapan pola pendidikan dan
pengajaran yang tepat, tampaknya masih kurang mendapat perhatian yang memadai
dari tenaga pengajar. Sehingga proses pengajaran cenderung tidak relevan dengan
pola pendekatan atau metode pengajaran yang digunakan. Hal ini menyebabkan sisi
kualitas pengajaran yang diharapkan kurang terpenuhi. Oleh karena itu
diperlukan upaya untuk melihat efektivitas suatu pendekatan dan metode
pengajaran proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berhasil guna dan
memudahkan bagi siswa dalam memahami
suatu disiplin ilmu atau mata pelajaran diterimanya.
Berdasarkan dari pemikiran di atas, penulis dengan segenap kemampuan
untuk mencoba melakukan suatu penelitian sekitar penggunaan metode pemberian
tugas dalam pengajaran IPA yang oleh penulis diduga meningkatkan hasil belajar
siswa.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah pokok dalam penelitian ini yang didasarkan pada latar
belakangnya di atas adalah :
1.
Bagaimana efektifitas metode pemberian tugas dalam pengajaran IPA bagi
siswa kelas V SD Inpres
Buttatianang I Makassar.
2.
Bagaimana pengaruh pemberian tugas setiap akhir pertemuan terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V SD
Inpres Buttatianang I Makassar
3.
Faktor-faktor apa yang dapat menghambat pemahaman siswa kelas V pada SD
Inpres Buttatianang I Makassar terhadap
mata pelajaran IPA.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian difokuskan pada pembahasan untuk mengetahui :
1.
Efektifitas dari pelaksanaan metode pemberian tugas dalam pengajaran
IPA bagi siswa kelas V SD Inpres Buttatianang
I Makassar.
2.
Pengaruh dari pelaksanaan metode pemberian tugas terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas V SD Inpres Buttatianang
I Makassar
3.
Faktor-faktor yang dapat menghambat pemahaman siswa kelas V SD Inpres
Buttatianang I Makassar terhadap mata
pelajaran IPA.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan terhadap hasil penelitian ini adalah :
1.
Sebagai informasi bagi para tenaga pengajar IPA khususnya dan tenaga
pengajar umumnya tentang bagaimana efektifitas metode penggunaan metode
pemberian tugas.
2.
Diharapkan dijadikan dasar pemikiran dalam pengambilan keputusan guru
dalam memilih metode yang tepat dalam kegiatan pengajaran.
3.
Sebagai bahan informasi yang nyata bagi guru terhadap kondisi
pengajaran dengan metode pemberian tugas bagi siswa kelas V SD Inpres
Buttatianang I Makassar.
E. Hipotesis
Berdasar dari uraian latar belakang dan penelusuran literatur yang
dilakukan penulis sebelumnya, maka dapat ditarik suatu hipotesis bahwa diduga
metode pemberian tugas setiap akhir pertemuan terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas V SD Inpres Buttatianang I
Makassar dapat memberikan atau meningkatkan prestasi belajar IPA siswa
(efektif).
Langganan:
Postingan (Atom)